Pidato Tentang Menciptakan Keluarga Harmonis
Assalamu ‘alaikum wr.wb.
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ
عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ
Pertama-tama mari kita panjatkan puji dan syukur atas
kehadirat Tuhan yang Maha Esa, Tuhan semesta alam yang telah memberikan kita
nikmat iman, nikmat sehat sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini yang InsyaAllah
penuh berkahnya. Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada baginda
besar, Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga
zaman yang terang benderang ini, tak lupa kepada para keluarganya juga para
sahabatnya.
Semoga dalam kelas ini, kita semua mendapat Rahmat dan ampunan Allah SWT dikarenakan Nabi Muhammad telah bersabda, "Tidaklah suatu kaum yang duduk di rumah Allah mereka mempelajari Al-Qur'an, mereka mempelajarinya, kecuali malaikat mengepakkan sayapnya". Amin ya Rabb.
Hadirin yang berbahagia
Pada kesempatan kali ini saya akan membawakan sebuah pidato yang bertemakan kehangatan dalam keluarga ideal. Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih dalam, sebelumnya apa sih keluarga itu? Keluarga itu adalah sebuah rumah bagi setiap orangnya, yang dimana kemanapun mereka pergi keluarga adalah tempat pulang mereka. Tapi itu adalah perspektif bagi Sebagian orang. Jika menurut Bahasa Sanskerta: Kula dan warga yang berarti “anggota” “kelompok kerabat” keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang masih memiliki hubungan darah. Kalau menurut Wikipedia keluarga adalah sekelompok orang yang terikat dengan hubungan darah, hubungan khusus, pernikahan, atau yang lainnya.
Adapula keluarga menurut konsep Islam yaitu
satu kesatuan hubungan antara laki-laki dan Perempuan melalui akad nikah
menurut ajaran Islam. konsep Islam ini sebagai sebuah gambaran umum yang mencirikan bagaimana keluarga atau
“persekutuan hidup bersama itu” dibentuk dengan ideal, tentunya sesuai dengan petunjuk-petunjuk
yang ada al-Qur’ān. Seperti dalam QS. Ar-Rum ayat 21 :
وَمِنْ
ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟
إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ
لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa
kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Dalam ayat diatas terdapat kata “Sakinah,
Mawaddah, wa Rahmah” untuk menunjukan bagaimana ciri-ciri keluarga ideal.
Hadirin yang berbahagia, kenapa sih kita harus
memperhatikan keharmonisan dalam keluarga?
Terwujudnya keharmonisan dalam rumah tangga
sangat penting. Sebab, keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling pokok
bagi setiap individu untuk menghadapi lingkungan sosial yang lebih luas dan
kompleks. Keluarga yang harmonis akan menciptakan sosok-sosok anggota keluarga
yang bisa mengaplikasikan keharmonisan itu di lingkungan lain seperti di tempat
kerja, sekolah, termasuk dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Disini saya akan menjelaskannya lebih detail
dengan poin-poin apa itu Sakinah, ap aitu mawaddah, apa itu rahma, yang tertera
dalam QS. Ar-Rum ayat 21sebagai keluarga ideal:
1.
Sakinah (tempat ketenangan).
Sakinah diarti sebagai tempatnya ketenangan dan
ketenteraman pasangan suami dan istri.
Ketenangan yang di peroleh pasangan suami dan istri dengan di dasari oleh rasa cinta dan kasih sayang melahirkan kepedulian, saling menghormati, saling menghargai dan saling menerima perbedaan.
2.
Mawaddah (cinta).
Di maknai sebagai perasaan cinta yang timbul
dari hati setiap pasangan sehingga bersepakat untuk menjalani kehidupan
bersama.
Cinta disini adalah perasaan yang muncul pada kedua pasangan suami dan istri membuat lapang dada, penuh harapan, dan menjauhi keinginan buruk/jahat. Dengan menjaga rasa cinta dalam rumah tangga baik di kala senang, susah, dan sedih.
3.
Rahmah (kasih sayang).
Maksudnya adalah kasih sayang yang lahir dari
ketenangan,dan kebahagian yang berfondasikan pada perasaan cinta yang telus
pada pasangan.
Kasih sayang adalah sikap cinta pasangan yang
membuat bergerak, hati dan jiwanya untuk membina hubungan dan kelaurga yang
bahagia.
Ketika antara sakinah mawaddah dan rahma
Bersatu padu makan akan melahirkan keluarga yang tenang, tentram, dan damai
diselimuti dengan rasa cinta dan kasih sayang serta bernaung pada sifat Rahman
dan Rahim Allah SWT baru dikatakan keluarga yang bahagia dunia dan akhirat.
Lantas bagaimana supaya kita bisa menciptakan
keluarga yang harmonis?
Ada beberapa tips dalam menciptakan keluarga
harmonis. Pertama adalah memilih pasangan hidup yang tepat. Artinya, saat
mencari calon suami atau istri, kita harus mengetahui betul-betul latar
belakangnya seperti apa. Jangan hanya kenalan di media sosial, atau sebatas
tertarik karena ketampanan wajah dan kekayaan tanpa peduli baik buruk sifatnya,
kita langsung menyatakan cinta dan berkomitmen ke hubungan yang lebih serius.
Ingat, pasangan hidup adalah orang yang akan
menemani hari-hari kita dan sangat menentukan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Tentu, untuk mendapatkan pasangan hidup yang
benar-benar baik harus dimulai dengan diri sendiri dulu. Jika kita menginginkan
pasangan yang saleh atau salehah, maka kita sendiri harus menjadi pribadi yang
demikian. Sebab, jodoh kita adalah cermin dari diri kita sendiri. Sebagimana
Allh SWT berfirman :
اَلْخَبِيْثٰتُ
لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِۚ وَالطَّيِّبٰتُ
لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِۚ
Artinya: “Perempuan-perempuan yang keji untuk
laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji
(pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan
laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula).” (QS. An-Nur
[24]: 26)
Kemudian, keharmonisan rumah tangga juga bisa
terwujud dengan kamatangan antar kedua pasangan. Jangan sampai, misalkan,
keduanya belum cukup umur tetapi hanya karena modal cinta memilih nekat untuk
melanjutkan ke pernikahan. Pernikahan di usia dini merupakan salah satu pemicu
ketidakharmonisan dalam rumah tangga. Mental yang belum siap, pendidikan yang
belum matang, ekonomi yang belum mencukupi, adalah hal-hal yang kerap
menyebabkan kekacauan dalam pernikahan usia dini hingga berujung ke sebuah perceraian.
Jadi ingat ya teman-teman, pernikahan bukanlah
hal yang bisa dipermainkan, harus dipersiapkan dengan matang.
Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan.
Semoga kita termasuk orang-orang yang dapat menjaga keharmonisan keluarga kita
kelak. Dan semoga mendapat jodoh yang terbaik menurut Allah SWT untuk kita
semua. Akhirul kalam, semua yang benar datangnya dari Allah dan kesalahan
dating dari diri saya sendiri.
Wassalamualaikum wr.wb
Posting Komentar untuk "Pidato Tentang Menciptakan Keluarga Harmonis "